Karya sastra adalah suatu pekerjaan manusia atau hasil kreasi dan imajinasi seseorang dengan bahasa sebagai medianya. Lewat karya sastra, seseorang dapat menyampaikan gagasan, pikiran, perasaan, bahkan kehendak yang ada pada dirinya.
Dalam komunikasi, kata-kata disalurkan dalam suatu konstruksi yang lebih besar berlandaskan kaidah sintaksis yang ada di dalam suatu bahasa. Hal terpenting dari rangkaian kata merupakan pengertian yang tersirat di balik kata yang dipakai.
Pengertian yang tersirat dalam kata mengandung makna bahwa tiap kata memaparkan gagasan atau ide. Dengan kata lain, kata merupakan alat penyalur gagasan yang akan dijelaskan kepada orang lain. Semakin banyak kata yang dikuasai seseorang maka semakin banyak pula ide atau gagasan yang dapat diucapkan.
Untuk memaparkan gagasan, pikiran, dan perasaan, tidak hanya terbatas pada bahasa lisan saja, tetapi juga melalui bahasa tulis. Salah satu wujud bahasa tulis yaitu berupa puisi, yakni suatu karya sastra dengan bahasa yang dipersingkat, dipadukan, dan berirama dengan bunyi yang ada dan pemilihan kata yang emosional, imajinatif, dan intelektual.
Puisi "Tak Pernah Pergi" merupakan kumpulan puisi yang menjadi objek pembahasan penulis. Penelitian ini dilaksanakan dengan alasan bahwa kata dipakai dalam setiap proses interaksi. Sedangkan kata yang dibahas dalam penelitian ini merupakan kata yang diungkapkan melalui tulisan yang tertuang menjadi suatu karya sastra yang berupa puisi. Di samping itu, ada lagi alasan mengapa penelitian ini dilaksanakan, yakni karena kata dalam puisi tidak hanya asal pakai tetapi penyair harus mampu menyaring kata mana yang sesuai untuk hasil karyanya.
Penelitian mengenai diksi ini sudah pernah dilaksanakan sebelumnya, tetapi penelitian diksi yang dahulu lebih terfokus pada kata konkret dan kata abstrak. Penelitian sebelumnya juga menargetkan pada objek yang berbeda yakni novel "Marahnya Merah" karya Iwan Simatupang. Penelitian yang dilaksanakan sekarang jauh berbeda dengan penelitian yang dilaksanakan sebelumnya karena objek yang dipakai merupakan puisi dan menekankan pada tiga unsur pembentukan, yakni urutan kata, perbendaharaan kata, dan daya atau sugesti atau daya magis kata-kata yang ada di dalamnya.
Pengertian yang tersirat dalam kata mengandung makna bahwa tiap kata memaparkan gagasan atau ide. Dengan kata lain, kata merupakan alat penyalur gagasan yang akan dijelaskan kepada orang lain. Semakin banyak kata yang dikuasai seseorang maka semakin banyak pula ide atau gagasan yang dapat diucapkan.
Puisi "Tak Pernah Pergi" merupakan kumpulan puisi yang menjadi objek pembahasan penulis. Penelitian ini dilaksanakan dengan alasan bahwa kata dipakai dalam setiap proses interaksi. Sedangkan kata yang dibahas dalam penelitian ini merupakan kata yang diungkapkan melalui tulisan yang tertuang menjadi suatu karya sastra yang berupa puisi. Di samping itu, ada lagi alasan mengapa penelitian ini dilaksanakan, yakni karena kata dalam puisi tidak hanya asal pakai tetapi penyair harus mampu menyaring kata mana yang sesuai untuk hasil karyanya.
Penelitian mengenai diksi ini sudah pernah dilaksanakan sebelumnya, tetapi penelitian diksi yang dahulu lebih terfokus pada kata konkret dan kata abstrak. Penelitian sebelumnya juga menargetkan pada objek yang berbeda yakni novel "Marahnya Merah" karya Iwan Simatupang. Penelitian yang dilaksanakan sekarang jauh berbeda dengan penelitian yang dilaksanakan sebelumnya karena objek yang dipakai merupakan puisi dan menekankan pada tiga unsur pembentukan, yakni urutan kata, perbendaharaan kata, dan daya atau sugesti atau daya magis kata-kata yang ada di dalamnya.