-->

Skripsi: Analisis Unsur Semiotik dalam Kumpulan Puisi Bantalku Ombak Selimutku Angin

Download skripsi bahasa Indonesia: Analisis Unsur Semiotik dalam Kumpulan Puisi Bantalku Ombak Selimutku Angin.

Ditulis oleh: Skripsi Inside
Keberadaan puisi tidak bisa lepas dari masyarakat dan budaya tempat lahirnya puisi itu sendiri. Karya sastra khususnya puisi ialah cerminan masyarakat dan budaya yang nampak di dalamnya, terutama sikap pengarang dan pengalaman hidupnya dalam masyarakat dan budayanya. Dibandingkan dengan bentuk karya sastra yang lain, puisi paling sulit untuk dipahami. Hal tersebut karena terbawa oleh sifat atau watak yang dipunyai bentuk cipta sastra puisi itu sendiri.

Puisi ialah sesuatu yang tidak mudah dipahami tanpa diberi makna oleh pembacanya. Seorang penyair dalam mengekspresikan idenya memanfaatkan bahasa. Bahasa ialah sistem semiotik atau sistem tanda. Pembaca dituntut harus mengerti benar apa semiotik dan tipenya supaya memudahkan dalam proses pemaknaan.

Secara historis, perkembangan puisi semakin lama semakin baik. Kumpulan puisi semakin banyak diterbitkan dan kreatifitas penyair pun menunjukkan perkembangan yang positif. Perkembangan ini ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut sangat bergantung pada situasi zamannya. Pengaruh positif dunia pendidikan akan membawa pengaruh pula pada suatu kesadaran bagi masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Terciptanya kesadaran berbangsa dan bernegara ini akan membawa kesadaran untuk menghargai hasil kebudayaan itu sendiri, khususnya terhadap puisi.

Menyadari pentingnya pemahaman terhadap karya puisi maka para penyair, kritikus, penikmat, masyarakat, dan para cendikiawan terus berusaha untuk lebih apresiatif terhadap karya-karya puisi. Terciptanya kesadaran ini jelas menimbulkan gejala yang positif, karena secara tidak langsung masyarakat sudah memiliki usaha untuk menggali nilai yang terkandung di dalam karya sastra puisi tersebut.

Jika masyarakat luas sudah memiliki kecenderungan demikian, maka diharapkan nilai-nilai agung yang terkandung dalam suatu karya sastra puisi dapat dimengerti dan selanjutnya bisa dimanifestasikan ke dalam bentuk pola pikir dan pola sikap dirinya dalam menyelami hidup ini. Karya-karya D. Zawawi Imron telah memperlihatkan kedewasaan dalam sajak-sajaknya. Pengekangan diri dalam pemilihan kata-kata dan ungkapan perbandingan yang pekat dengan kandungan pikiran yang matang dipertimbangkan. Kiasan-kiasan dan lambang-lambang yang meramu bahan-bahannya diambil dari daerah hidupnya yang keras di pulau madura menjadi kerangka penglihatannya yang konkrit terhadap nasib yang tak menentu.

Download Proposal Skripsi:

Link Download:
X
Subscribe or Donate Us!
Subscribe!
Or Donate!