Penelitian kuantitatif memiliki keunggulan dalam menegakkan objektivitas. Kebenaran diterima secara sepakat oleh para pengamat, sehingga kesimpulan yang diraihnya kuat. Objektivitas itu pula yang menyebabkan kebenaran yang dihasilkan terbuka untuk diuji kembali oleh dunia. Dengan begitu terdapat mekanisme saling mencoba kebenaran untuk menemukan kebenaran yang memiliki kekuatan tertinggi.
Suryabrata menjelaskan beberapa kekuatan metode penelitian kuantitatif yaitu:
Di sisi lain, penelitian kuantitatif bersifat mekanistik, memahami manusia secara sederhana dan mengabaikan humanitasnya. Kenyataannya manusia bukanlah makhluk mekanis yang perilakunya dikendalikan oleh keinginan lingkungan, tapi dia memiliki kekuatan untuk mengubah alam sesuai dengan keperluannya. Memahami manusia dengan mengabaikan humanitasnya menyebabkan hilangnya makna ketika variabel yang diamati diambil dari konteks yang memberinya makna.
- Memungkinkan dilaksanakan pencatatan data hasil penelitian secara pasti.
- Mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.
- Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna dan lebih mudah dianalisis.
- Memungkinkan pemakaian teknik analisis statistik dan matematis yang dapat diandalkan dalam penelitian ilmiah.
- Hasil penelitian yang didapatkan mempunyai kemampuan berkomunikasi yang tinggi.
Di sisi lain, penelitian kuantitatif bersifat mekanistik, memahami manusia secara sederhana dan mengabaikan humanitasnya. Kenyataannya manusia bukanlah makhluk mekanis yang perilakunya dikendalikan oleh keinginan lingkungan, tapi dia memiliki kekuatan untuk mengubah alam sesuai dengan keperluannya. Memahami manusia dengan mengabaikan humanitasnya menyebabkan hilangnya makna ketika variabel yang diamati diambil dari konteks yang memberinya makna.
Kelebihan Penelitian Kuantitatif:
- Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah.
- Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau mengisi kuisioner.
- Fenomena serempak dapat diamati dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer.
- Banyak fenomena yang dilihat kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.
- Menghasilkan teori yang kuat yang probabilitas kebenaran dan toleransi kesalahannya dapat diperhitungkan.
- Kebenaran teori yang dihasilkan selalu terbuka untuk diuji kembali.
- Analisa yang dilaksanakan atas angka menghindarkan unsur subjekivitas.
- Dapat dipakai untuk menduga atau meramal.
- Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila dipakai sesuai aturan.
- Dapat dipakai untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebih variabel.
- Dapat menyederhanakan realitas masalah-masalah yang kompleks dan rumit dalam suatu model.
Kekurangan Penelitian Kuantitatif:
- Observasi tergantung pada keterampilan pengamatan dan mengingat.
- Kelemahan observer dalam pencatatan.
- Banyak fenomena dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia.
- Observasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu dia sedang di observasi.
- Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilaksanakan.
- Tidak dapat mengungkap makna yang tersembunyi.
- Pengembangan teori lambat.
- Kegunaannyan rendah karena pengambil kebijakan berada di luar penelitian.
- Berdasarkan pada anggapan (perkiraan).
- Perkiraan tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka keterampilannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
- Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat dipakai untuk menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama.
- Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan sampel yang jumlahnya sedikit.