Menuntut ilmu ialah kewajiban setiap manusia, setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal, ataupun non formal. Belajar merupakan kunci untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tak ada ilmu pengetahuan yang dapat didapatkan. Hingga saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin tinggi dan maju.
Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa maka semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang ingin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menetapkan pembangunan di bidang pendidikan yang menekankan pada bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu indikator yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang bermutu ialah tercermin dari prestasi belajar yang diraih atau nilai yang didapatkan pada setiap mata pelajaran yang disajikan pada lembaga pendidikan tersebut termasuk dalam mata pelajaran matematika.
Beberapa hasil penelitian di Indonesia, telah memberikan gambaran rendahnya hasil matematika siswa bila dibandingkan dengan bidang studi yang lain. Hal ini merupakan problem yang sangat memprihatinkan bagi semua pihak, dan rendahnya prestasi belajar matematika tersebut diperkirakan karena ada hambatan yang dialami siswa.
Hambatan yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal ataupun faktor eksternal, diantaranya yaitu partisipasi orang tua, fasilitas belajar, aktivitas belajar, kebiasaan belajar, sikap terhadap sekolah, motivasi berprestasi, serta keterampilan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya.
Faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang begitu penting. Hal ini dikarenakan partisipasi orang tua berperan dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan bermutu. Sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan kehendak untuk lebih giat belajar supaya dapat meraih prestasi belajar yang tinggi.
Setiap orang memberikan partisipasi dalam kegiatan belajar anak-anaknya dengan cara yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena latar belakang keluarga yang berbeda pula. Latar belakang yang dimaksudkan di sini ialah pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, wawasan orang tua, tingkat sosial ekonomi orang tua, dan komunikasi antara orang tua dengan anaknya.
Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa maka semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang ingin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menetapkan pembangunan di bidang pendidikan yang menekankan pada bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu indikator yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang bermutu ialah tercermin dari prestasi belajar yang diraih atau nilai yang didapatkan pada setiap mata pelajaran yang disajikan pada lembaga pendidikan tersebut termasuk dalam mata pelajaran matematika.
Beberapa hasil penelitian di Indonesia, telah memberikan gambaran rendahnya hasil matematika siswa bila dibandingkan dengan bidang studi yang lain. Hal ini merupakan problem yang sangat memprihatinkan bagi semua pihak, dan rendahnya prestasi belajar matematika tersebut diperkirakan karena ada hambatan yang dialami siswa.
Hambatan yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal ataupun faktor eksternal, diantaranya yaitu partisipasi orang tua, fasilitas belajar, aktivitas belajar, kebiasaan belajar, sikap terhadap sekolah, motivasi berprestasi, serta keterampilan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya.
Faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang begitu penting. Hal ini dikarenakan partisipasi orang tua berperan dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan bermutu. Sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan kehendak untuk lebih giat belajar supaya dapat meraih prestasi belajar yang tinggi.
Setiap orang memberikan partisipasi dalam kegiatan belajar anak-anaknya dengan cara yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena latar belakang keluarga yang berbeda pula. Latar belakang yang dimaksudkan di sini ialah pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, wawasan orang tua, tingkat sosial ekonomi orang tua, dan komunikasi antara orang tua dengan anaknya.
