Rancangan pemberdayaan nasional sudah mengubah rancangan pembangunan dan sekaligus strategi bagaimana menuntaskan kemiskinan khususnya di pedesaan. Transformasi ini kerap disebut orang sebagai transformasi paradigma atau serangkaian transformasi mulai dari tataran rancangan, teori, nilai-nilai, metodologi sampai ke tataran implementasinya.
Transformasi ini sudah mempengaruhi isi laporan indeks pembangunan manusia yang setiap tahun dikeluarkan oleh perserikatan bangsa-bangsa (PBB). Organisasi ini mengemukakan "pembangunan semestinya dilakukan oleh rakyat bukan sebaliknya, menjadi penonton pembangunan dan semestinya pula pembangunan menguatkan rakyat bukan justru membuat rakyat semakin lemah".
Kata berdaya dalam kamus bahasa diartikan sebagai berkontribusi waktu, tenaga, usaha melalui kegiatan-kegiatan berhubungan dengan perlindungan hukum, memberikan seseorang atau sesuatu kekuatan atau persetujuan melaksanakan sesuatu, menyediakan seseorang dengan sumberdaya, otoritas dan peluang untuk melaksanakan sesuatu, atau membuat sesuatu menjadi mungkin dan layak.
Dalam pengertian yang lebih generik, pemberdayaan komunitas berarti penguatan makna dan realitas dari prinsip-prinsip inklusivitas (seperti bagaimana melibatkan para pihak yang relevan dalam suatu proses), transparansi (keterbukaan), akuntabilitas (yang memberikan legitimasi pada setiap proses pengambilan keputusan).
Rancangan ini melampaui hiruk pikuk problem pembangunan dan demokrasi, hak-hak asasi manusia, dan partisipasi tetapi bagaimana memberikan kesempatan pada anggota komunitas untuk memahami realitas lingkungannya dan merefleksikan faktor-faktor yang membangun lingkungan mereka dan menentukan langkah-langkah transformasi untuk membenahi situasi mereka.
Pemberdayaan sebagai strategi penuntasan kemiskinan harus menjadi proses multidimensi dan multisegi yang memobilisasi sumberdaya dan kapasitas masyarakat. Dalam hal tersebut, pemberdayaan tidak lagi menjadi sesuatu yang teoritis melainkan menjadi alat untuk memutar-balikkan proses pemiskinan.
Tujuan dari skripsi untuk memperkenalkan salah satu lembaga ekonomi yang ada di Kota Batu Jawa Timur yakni PT Selecta. Meskipun tidak berbentuk koperasi, penyelenggaraan bisnis PT Selecta menyerupai koperasi, di mana kebersamaan dan kekeluargaan menjadi ciri yang sangat menonjol. Hampir semua yang telibat dalam kegiatan bisnisnya, mulai dari tingkatan pekerja yang paling rendah sampai jajaran direktur, semuanya melibatkan masyarakat sekitarnya.
Dari berbagai uraian tersebut sudah memberi buah pikiran peneliti untuk menyelenggarakan penelitian yang berkaitan dengan peran perusahaan, yakni tentang pemberdayaan masyarakat yang dipraktekkan oleh PT Selecta Batu. Apakah pemberdayaan masyarakat yang dipraktekkan dilapangan bersamaan dengan teori yang ada atau terdapat hambatan-hambatan tertentu dalam penerapannya sehubungan dengan implementasi pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh PT Selecta di daerah Batu.
Transformasi ini sudah mempengaruhi isi laporan indeks pembangunan manusia yang setiap tahun dikeluarkan oleh perserikatan bangsa-bangsa (PBB). Organisasi ini mengemukakan "pembangunan semestinya dilakukan oleh rakyat bukan sebaliknya, menjadi penonton pembangunan dan semestinya pula pembangunan menguatkan rakyat bukan justru membuat rakyat semakin lemah".
Kata berdaya dalam kamus bahasa diartikan sebagai berkontribusi waktu, tenaga, usaha melalui kegiatan-kegiatan berhubungan dengan perlindungan hukum, memberikan seseorang atau sesuatu kekuatan atau persetujuan melaksanakan sesuatu, menyediakan seseorang dengan sumberdaya, otoritas dan peluang untuk melaksanakan sesuatu, atau membuat sesuatu menjadi mungkin dan layak.
Dalam pengertian yang lebih generik, pemberdayaan komunitas berarti penguatan makna dan realitas dari prinsip-prinsip inklusivitas (seperti bagaimana melibatkan para pihak yang relevan dalam suatu proses), transparansi (keterbukaan), akuntabilitas (yang memberikan legitimasi pada setiap proses pengambilan keputusan).
Rancangan ini melampaui hiruk pikuk problem pembangunan dan demokrasi, hak-hak asasi manusia, dan partisipasi tetapi bagaimana memberikan kesempatan pada anggota komunitas untuk memahami realitas lingkungannya dan merefleksikan faktor-faktor yang membangun lingkungan mereka dan menentukan langkah-langkah transformasi untuk membenahi situasi mereka.
Pemberdayaan sebagai strategi penuntasan kemiskinan harus menjadi proses multidimensi dan multisegi yang memobilisasi sumberdaya dan kapasitas masyarakat. Dalam hal tersebut, pemberdayaan tidak lagi menjadi sesuatu yang teoritis melainkan menjadi alat untuk memutar-balikkan proses pemiskinan.
Tujuan dari skripsi untuk memperkenalkan salah satu lembaga ekonomi yang ada di Kota Batu Jawa Timur yakni PT Selecta. Meskipun tidak berbentuk koperasi, penyelenggaraan bisnis PT Selecta menyerupai koperasi, di mana kebersamaan dan kekeluargaan menjadi ciri yang sangat menonjol. Hampir semua yang telibat dalam kegiatan bisnisnya, mulai dari tingkatan pekerja yang paling rendah sampai jajaran direktur, semuanya melibatkan masyarakat sekitarnya.
Dari berbagai uraian tersebut sudah memberi buah pikiran peneliti untuk menyelenggarakan penelitian yang berkaitan dengan peran perusahaan, yakni tentang pemberdayaan masyarakat yang dipraktekkan oleh PT Selecta Batu. Apakah pemberdayaan masyarakat yang dipraktekkan dilapangan bersamaan dengan teori yang ada atau terdapat hambatan-hambatan tertentu dalam penerapannya sehubungan dengan implementasi pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh PT Selecta di daerah Batu.